Rabu, 24 April 2013

Tradition and Ritual - Part I

Traditions and Rituals One

Chinese Gong Fu Method
Metode ini merupakan metode yang paling sering digunakan di China and berasal dari jaman Dinasti Ming (1368-1644 AD). Gong Fu sendiri berarti keahlian yang didapatkan dari berlatih, bukan dari belajar. Gong Fu Cha mengacu kepada persiapan menyeduh teh menggunakan teko dan cangkir Yixing. Peralatan Yixing merupakan peralatan dari tanah liat ungu yang berasal dari Yixing, Jiangsu, China. Semua hal pada metode Gong Fu dihidangkan secara halus dengan ukuran kecil, menekankan keeleganan pada teh itu sendiri. Teh yang banyak digunakan pada ritual Gong Fu ini adalah teh Oolongs. Teh diseduh beberapa kali untuk menekankan  ‘evolusi’ rasa dari seduhan pertama sampai terakhir.

Japanese Tea Ceremony
Upacara minum teh di Jepang (cha-no-yu, chado, atau sado) adalah sebuah ritual dimana bubuk teh hijau yang disebut matcha dipersiapkan oleh praktisi terampil dan disajikan kepada tamu dalam grup kecil pada situasi yang damai. Cha-no-yu atau air panas untuk teh, biasanya mengacu kepada uparaca atau ritual, sedangkan sado atau chado (cara teh/’the way of tea’) mengacu kepada pembelajaran atau doktrin dari upacara minum teh. Upacara minum teh di Jepang memiliki akar sejak sekitar 800 AD, dan banyak dipengaruhi oleh Zen Buddhism.

Indian Masala Chai
Masala Chai atau yang sering disingkat dengan Chai merupakan sebuah tradisi dari India sejak berabad-abad yang lalu. Minuman panas yang agak spicy ini adalah seduhan dari teh hitam India dengan campuran dari bumbu yang unik, biasanya mengandung cinnamon, jae, nutmeg, cloves, cardamon, dan lada. Resep untuk membuat Chai ini bervariasi dari satu daerah dengan daerah lainnya. Chai dikonsumsi pada pagi dan siang hari, dan merupakan hal pertama yang ditawarkan kepada tamu. Chaiwallahs atau pembuat teh dia India dapat ditemukan di setiap tempat.

British Afternoon Tea
Anna, Duchess of Bedford ke tujuh, adalah orang pertama yang mencetuskan afternoon tea di Inggris pada awal 1800 an. Pada saat itu, makan siang dihidangkan pada jam 12 siang, sedangkan makan malam pada jam 8 atau 9 malam.  Anna memutuskan bahwa makanan kecil dengan teh pada sore hari merupakan solusi yang tepat untuknya mengatasi rasa lapar sebelum makan malam. Mengingat status sosial Anna, afternoon tea menjadi sebuah acara untuk kalangan bangsawan. Sedangkan kalangan pekerja mengadopsinya menjadi ‘high tea’ dan menjadikannya sebagai makan malam. Mereka menyajikan teh bersama makanan yang lebih mengenyangkan seperti daging, keju, kue, roti, dan pie. Kata ‘high’ mengacu kepada meja yang digunakan para kelas pekerja saat menikmati tehnya, yang jauh lebih tinggi daripada meja yang digunakan kaum bangsawan untuk menghidangkan afternoon tea. Ratu Victoria memperkenalkan tradisi Rusia ke Inggris dengan menambahkan lemon pada tehnya setelah mengunjungi salah satu putrinya di Rusia. Sebelum itu, orang-orang Inggris hanya meminum teh mereka dengan tambahan susu saja.

Samovar and Russian Tea
Rusia sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Asia. Contohnya adalah Samavor atau perpaduan antara pemanas air dengan teko yang diduga merupakan evolusi dari hot pot di Tibet. Orang Rusia tidak memanaskan air di atas kompor, kayu bakar, ataupun batu bara. Secara tradisional, mereka membakar samovar untuk memperoleh hasil yang sama (samovar modern biasanya menggunakan elemen pemanas elektrik). Teko kecil diletakkan di atas samovar, dimana seduhan berwarna hitam yang biasa disebut zavarka berada. Air panas dari samovar digunakan untuk melarutkan zavarka ketika teh dihidangkan. Dark Indian atau teh hitam dari China merupakan teh yang biasanya digunakan, dicampur dengan herbal atau teh buah. Rusian Caravan, campuran dari teh hijau dengan sedikit ‘smoky flavour adalah favorit bagi orang Rusia.

Moroccan Mint
Orang Maroko menggunakan samavor seperti orang Rusia untuk mempersiapkan konsentrat teh, namun biasanya ditambahkan dengan berbagai variasi bubuk teh hijau. Setelah diseduh, teh diberi sedikit gula dan daun mint sebagai pengharum. Poci teh dipegang tinggi di udara ketika menuangkan teh ke dalam gelas-gelas kecil. Ini dimungkinkan karena poci teh Maroko mempunyai ‘moncong’ yang kecil dan panjang. Poci, baki, dan gelas kristal orang Maroko biasanya dihiasi dengan perak. Moroccan Mint Green Tea merupakan perpaduan yang sangat cock dengan makanan maroko yang kaya akan rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar