1. Anda Butuh Tidur Siang
Kebanyakan orang makan untuk menambah energi saat mereka merasa kelelahan. Merasa kelelahan bisa membuat seseorang kekurangan fokus mental dan "tak peduli" akan gaya hidupnya. Manusia akan "lari" ke asupan makanan agar bisa tetap terjaga di antara waktu makan besar, padahal yang sebenarnya ia butuhkan hanyalah tidur siang sejenak.
2. Sehat Tidak Sama dengan Rendah Kalori
Langkah pertama untuk menjaga kondisi sehat adalah untuk mengisi asupan sehari-hari dengan lemak nabati yang sehat. Semua lemak, baik yang sehat maupun tidak, sama-sama memiliki kalori, kira-kira sebanyak 120 setiap satu sendok makan. Kacang-kacang yang baik untuk jantung bisa jadi makanan camilan yang sehat, namun, tetap harus mengkontrol jumlah sajiannya. Karena satu genggam kacang saja bisa mencapai 100 kalori.
3. Dalam Masa Pengobatan
Jika Anda baru mulai pengobatan dan merasa bobot tubuh Anda merangkak naik, bisa jadi karena obat-obatan tersebut memperlambat metabolisme tubuh atau menstimulasi nafsu makan. Ini termasuk dalam obat-obatan antidepresan dan penyeimbang mood, antihistamin, insulin, dan obat antiradang. Diskusikan dengan dokter Anda apakah mungkin untuk melanjutkan pengobatan tersebut dengan obat yang efeknya lebih ringan.
4. Ada Penyakit Medis tak Terdiagnosa
Beberapa penyakit medis cenderung "tak terdeteksi" dan bisa berkontribusi pada masalah pengurangan berat badan. Masalah seperti tiroid, kenaikan tingkat insulin darah (bahkan tanpa gula darah yang tinggi akibat diabetes sekalipun), dan kelainan mood (depresi dan kecemasan) bisa menjadi penghalang turunnya berat badan.
5. Anda Butuh Manajemen Stres
"Makan tanpa sadar" datang dari kekurangan fokus dan kesulitan menghadapi stres dalam hidup. Kita makan untuk meredakan ketegangan dan memberikan "hadiah" kepada diri sendiri, yang padahal hanya berhasil dalam waktu singkat. Amat penting untuk mencari cara agar kita tidak "lari" ke makanan sebagai pengendali stres.
6. Salah Porsi
Bahkan peracik makanan profesional pun tak bisa memperhitungkan kalori yang tersaji setiap kali ada makanan di hadapannya. Kurangi porsi Anda dengan menggunakan piring kecil dan pastikan untuk selalu membaca ukuran saji setiap kali Anda akan makan makanan kemasan.
7. Berolahraga Terlalu Banyak
Berolahraga dan berkeringat banyak memang akan menggoda kita berpikir bahwa kita berhasil membakar banyak kalori. Padahal, ada efek yang tersembunyi di baliknya. Pasalnya, olahraga yang berlebihan bisa menstimulasi rasa lapar, karena tubuh kita merespon untuk minta diisi energi ulang untuk menyeimbangkan metabolisme. Ini adalah hal yang alamiah, dan mudah untuk membohongi diri kita bahwa tubuh kita butuh ratusan kalori ekstra.
8. Estimasi Berlebihan Kalori yang Terbakar
Kita cenderung melewati estimasi banyaknya kalori yang terbakar saat berolahraga. Mudah untuk berpikir bahwa kita telah membakar ribuan kalori saat kita sedang berkeringat. Padahal, tak hanya durasi, tapi intensitas latihan juga berpengaruh. Berpikir bahwa kita sudah membakar kalori yang cukup untuk mengkompensasi asupan berlebih hanya akan menjadi alasan untuk kita makan berlebihan.
9. Melewatkan Waktu Makan
Entah karena berusaha menghemat waktu, uang, atau kalori, melewatkan waktu makan merupakan sebuah penghalang besar untuk pengurangan berat badan. Ketika kita melewatkan waktu makan, tubuh akan bereaksi dan membuat kita lapar hingga waktu makan selanjutnya. Inilah mengapa mereka yang suka melewatkan waktu makan akan cenderung makan berlebihan di penghujung hari.
no 6-9 tuh yang paling sering terjadi
BalasHapusTerutama no 8 ya Lic? Hehehe..
BalasHapusKl no 6 mah d Indo masih susah, ga ada jumlah kalori kl makan d warteg ato restoran..