History of Tea
Menurut sejarah Cina, penemu teh adalah seorang Kaisar Cina
bernama Shen Nung, pada tahun 2737 sebelum masehi. Dia dikenal sebagai seorang Divine Healer. Dikatakan bahwa teh
ditemukan ketika daun teh secara tidak sengaja terjatuh ke dalam air panas yang
sedang dididihkan olehny. Ketika daun tersebut diseduh di dalam air mendidih,
keluarlah wangi yang enak, sehingga beliau meminumnya. Bukan hanya aromany yang
enak, tetapi rasa pahit dan astringent (kering dan ringan, seperti pada
popcorn) dipercaya dapat menyegarkan tubuh. Berdasarkan penelitian beliau,
minum teh dapat menyembuhkan beberapa penyakit.
Di Jepang sendiri, diceritakan bahwa Daruma (skitar 600 setelah
masehi), yang sedang mempelajari Zen Buddha untuk bermeditasi tanpa tertidur
dan menutup mata selama sembilan tahun, membuang kelopak matanya ke tanah.
Ketika kelopak matany ini jatuh, tumbuhlah pohon teh pertama di Jepang. Meskipun
demikian, catatan menyebutkan bahwa biji teh pertama dibawa oleh Saicho pada
tahun 805 dan Kukai pada tahun 806 dari Cina. Teh menjadi minuman bangsawan
ketika Kaisar Saga mendorong penanaman teh.
Korea mulai mengenal teh pada tahun 661 ketika
mempersembahkan teh pada arwah Raja Suro, penemu Kerajaan Geumgwan Gaya.
Teh mulai masuk ke Inggris pada tahun 1660 an ketika Raja
Charles II menikah dengan Catherine of Braganza dari Portugis yang terbiasa
meminum teh. Pada tahun 1700, teh merupakan minuman bangsawan, tetapi pada
tahun 1750 menjadi minuman yang umum. Hal ini terjadi karena kapal yang
digunakan untuk mengekspor kain dari Inggris ke India dan Cina yang tadinya
kembali dalam keadaan kosong, sekarang terisi penuh dengan daun teh.
Australia mulai mengenal teh pada tahun 1788 ketika
Australia masih berada di bawah jajahan Inggris. Pada tahun 1884, Cutten
bersaudara menanam teh untuk tujuan komersial di Bingil Bay, utara Queensland.
Alfred Bushell membuka toko teh pertamanya di Queensland pada tahun 1883. Anak
dari Bushell memindahkan perusahaan ayahnya ke Sydney dan mendirikan Bushell’s
Company, perusahaan pertama di Australia yang menjual teh.
Sedangkan di Indonesia sendiri, teh pertama kali masuk pada
tahun 1684, dibawa oleh Andreas Cleyer (Jerman) dan ditanam di Jakarta sebagai
tanaman hias. Pada tahun 1694, pendeta F. Valentijn melihat perdu teh mudah
yang berasal dari Cina tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral Champuys di
Jakarta. Pada tahun 1826, teh ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor dan tahun
1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Tahun 1828, Gubernur Van
Den Bosh memaksa rakyat Indonesia untuk menanam teh melalui politik Tanam Paksa
(Culture Stelsel).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar