Senin, 14 Januari 2013

Believe

Surat Untuk Mama
 
Sally bergegas menemui dokter bedah yang baru saja keluar dari kamar operasi.

Dia bertanya “Bagaimana keadaan anak laki-laki saya? Apakah dia baik-baik saja? Kapan saya dapat melihatnya?”

Dokter bedah itu berkata, “Maafkan kami, kami telah melakukan segala yang bisa kami lakukan”.

Sally berkata, “Mengapa anak laki-laki saya mendapatkan kanker, apakah Tuhan sudah tidak sayang? Tuhan, dimana Engkau ketika anakku membutuhkanMu?”

Dokter itu berkata, “Salah satu dari perawat akan keluar dari kamar operasi beberapa saat lagi dan anda dapat mendampingi jenazah anak anda sebelum dipindahkan ke universitas”.

Sally memohon supaya perawat itu menemaninya ketika dia mengucapkan selamat tinggal kepada anaknya.

Sally menyentuh rambut pirang anaknya.

Perawat itu berkata, “Apakah kamu menginginkan segenggam rambutnya?”

Sally mengangguk. Perawat itu memotong segenggam rambut anak itu, memasukkannya ke dalam kantong plastik dan memberikannya ke Sally.

Sally berkata, “Ini adalah ide Jimmy untuk memberikan tubuhnya ke Universitas untuk penelitian. Dia berkata ini akan dapat membantu orang lain, dan itu yang diinginkannya. Pada awalnya saya tidak setuju, tapi Jimmy berkata, ‘Mama, saya tidak akan menggunakannya setelah saya meninggal, mungkin ini dapat membantu anak-anak yang lain untuk dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama mamanya’”.

Sally berkata, “Jimmyku mempunyai hati emas, selalu memikirkan orang lain dan selalu ingin membantu orang lain sebisanya”.

Sally berjalan keluar dari rumah sakit anak-anak itu untuk untuk yang terakhir kalinya setelah dia menghabiskan waktu selama 6 bulan disana. Dia meletakkan tas yang berisi barang-barang milik Jimmy ke sebelah tempat duduknya di dalam mobil. Perjalanan pulang saat itu sangatlah berat dan bahkan lebih berat lagi untuk memasuki rumah yang kosong.

Dia membawa tas tersebut ke kamar Jimmy dan mulai meletakkan mobil-mobilan dan barang-barang yang lain kembali ke tempat dimana Jimmy selalu menyimpannya. Dia merebahkan tubuhnya di ranjang anaknya dan menangis sampai dia tertidur sambil memeluk bantal anaknya.

Sally terbangun sekitar tengah malam dan dia atas ranjang, di tempat dia tertidur, dia menemukan surat yang terlipat. Dia membukanya, dan surat itu berisi:

Untuk Mama, Saya tahu kalau kamu akan merindukanku, tapi jangan berpikir kalau aku akan pernah melupakanmu atau berhenti menyayangimu karena aku tidak berada disekitarmu untuk mengatakan bahwa aku menyayangimu. Aku akan memikirkanmu setiap hari dan aku akan menyayangimu bahkan lebih tiap harinya. Suatu hari kita akan bertemu kembali. Jika kamu mau mengadopsi anak, kamu tidak akan kesepian, dia boleh menggunakan kamar saya dan semua permainan yang saya miliki. Kalau mama mau mengadopsi anak perempuan, mungkin dia tidak akan melakukan hal yang sama seperti anak laki-laki, jadi kamu harus membelikannya boneka dan permainan yang lainnya. Jangan sedih ketika kau memikirkan aku, tempat ini benar-benar menyenangkan. Nenek dan Kakek menemuiku segera setelah aku sampai disini dan membawaku berkeliling, tapi akan butuh waktu yang lama untuk melihat semuanya yang ada disini. Malaikat-malaikat disini sangat ramah, Saya suka melihat mereka terbang. Yesus tidak seperti gambar yang pernah aku lihat tentang Yesus, tetapi saya tahu bahwa itu Dia setelah saya melihatNya. Yesus membawaku untuk menemui Tuhan. Dan kau tahu Mama? Saya duduk dipangkuan Tuhan dan berbincang dengannya layaknya aku ini seorang yang sangat penting. Saya beritahu Tuhan bahwa saya ingin menulis surat untukmu untuk mengucapkan selamat tinggal dan menceritakan semuanya, tapi saya tahu bahwa itu tidak memungkinkan. Tuhan memberi aku sebuah kertas dan juga pena pribadiNya yang aku pakai untuk menulis surat ini. Saya pikir nama malaikat yang akan mengirimkan surat ini kepadamu adalah Gabriel. Tuhan meminta aku untuk memberimu jawaban atas satu pertanyaan yang kau tanyakan padaNya. Dimana Dia ketika aku membutuhkanNya? Tuhan berkata, “Di tempat yang sama ketika Yesus berada di salib”. Dia berada disana, seperti Dia selalu bersama semua anak-anakNya. O ya Mama, tidak ada orang lain yang bisa melihat apa yang tertulis di kertas ini kecuali kamu. Untuk orang lain, ini akan terlihat seperti selembar kertas kosong. Saya harus mengembalikan pena ini kembali kepada Tuhan sekarang, Dia harus menuliskan beberapa nama lagi dalam Buku Kehidupan. Malam ini, saya akan duduk bersama Yesus untuk menikmati makan malam. Saya yakin makanannya akan enak. Saya hampir lupa memberitahukanmu. Sekarang, saya tidak sakit lagi, kankernya telah hilang. Saya bahagia karena saya sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakit itu dan Tuhan juga tidak tahan lagi melihat saya menderita kesakitan, jadi Dia mengirimkan Malaikat Pengampun untuk menjemputku. Malaikat itu mengatakan bahwa aku adalah kiriman yang special.
 
 
GOD always know what's the best for us..

Rabu, 09 Januari 2013

Tea I

History of Tea
 

Menurut sejarah Cina, penemu teh adalah seorang Kaisar Cina bernama Shen Nung, pada tahun 2737 sebelum masehi. Dia dikenal sebagai seorang Divine Healer. Dikatakan bahwa teh ditemukan ketika daun teh secara tidak sengaja terjatuh ke dalam air panas yang sedang dididihkan olehny. Ketika daun tersebut diseduh di dalam air mendidih, keluarlah wangi yang enak, sehingga beliau meminumnya. Bukan hanya aromany yang enak, tetapi rasa pahit dan astringent (kering dan ringan, seperti pada popcorn) dipercaya dapat menyegarkan tubuh. Berdasarkan penelitian beliau, minum teh dapat menyembuhkan beberapa penyakit.


Di Jepang sendiri, diceritakan bahwa Daruma (skitar 600 setelah masehi), yang sedang mempelajari Zen Buddha untuk bermeditasi tanpa tertidur dan menutup mata selama sembilan tahun, membuang kelopak matanya ke tanah. Ketika kelopak matany ini jatuh, tumbuhlah pohon teh pertama di Jepang. Meskipun demikian, catatan menyebutkan bahwa biji teh pertama dibawa oleh Saicho pada tahun 805 dan Kukai pada tahun 806 dari Cina. Teh menjadi minuman bangsawan ketika Kaisar Saga mendorong penanaman teh.


Korea mulai mengenal teh pada tahun 661 ketika mempersembahkan teh pada arwah Raja Suro, penemu Kerajaan Geumgwan Gaya.


Teh mulai masuk ke Inggris pada tahun 1660 an ketika Raja Charles II menikah dengan Catherine of Braganza dari Portugis yang terbiasa meminum teh. Pada tahun 1700, teh merupakan minuman bangsawan, tetapi pada tahun 1750 menjadi minuman yang umum. Hal ini terjadi karena kapal yang digunakan untuk mengekspor kain dari Inggris ke India dan Cina yang tadinya kembali dalam keadaan kosong, sekarang terisi penuh dengan daun teh.


Australia mulai mengenal teh pada tahun 1788 ketika Australia masih berada di bawah jajahan Inggris. Pada tahun 1884, Cutten bersaudara menanam teh untuk tujuan komersial di Bingil Bay, utara Queensland. Alfred Bushell membuka toko teh pertamanya di Queensland pada tahun 1883. Anak dari Bushell memindahkan perusahaan ayahnya ke Sydney dan mendirikan Bushell’s Company, perusahaan pertama di Australia yang menjual teh.


Sedangkan di Indonesia sendiri, teh pertama kali masuk pada tahun 1684, dibawa oleh Andreas Cleyer (Jerman) dan ditanam di Jakarta sebagai tanaman hias. Pada tahun 1694, pendeta F. Valentijn melihat perdu teh mudah yang berasal dari Cina tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral Champuys di Jakarta. Pada tahun 1826, teh ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor dan tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Tahun 1828, Gubernur Van Den Bosh memaksa rakyat Indonesia untuk menanam teh melalui politik Tanam Paksa (Culture Stelsel).

Kamis, 03 Januari 2013

New Year Eve

2012 - 2013

Well, pertama-tama, karena saya tidak mau cuti saya dpotong (oh please deh, masa harus dpotong), maka tgl 31 Desember (yups, it's New Year Eve) saya menghabiskan sepanjang pagi dan siang d kantor.. Huuuf..
Tapiii, karena bos-bos tidak ada (curang banget ya?), maka saya memutuskan untuk pulang jam 4. Honestly, ini bukan karena bosny ga ada sich, tapi karena busway koridor 1 hany beroperasi sampe jam 5 doank, dan saya ada janji makan bareng Tante d daerah glodok..

Jadilah jam 4 lebih sedikit saya melarikan diri dan berdesak-desakan d dalam busway (beneran deh, desek-desekanny udah lebih parah drpd yg antri sembako). Saya tiba d tempat dengan badan penuh keringat karena AC busway tidak berguna melawan panasny cuaca dan banyakny penumpang. Untung saja, restoranny berAC. Setelah makan, saya bersama Tante menginap di rumah temanny, d daerah Jelambar. Dan inilah hasil jeprat-jepret kamera saya dari lantai 4 rumah itu. Hope you enjoy it..


Just like palm tree






Tadiny saya ingin mengupload beberapa video, tapi berhubung waktu yg dbutuhkan sangaaat banyak, jadi foo-fotony aja ya..

And, what crossed my mind when I saw that?
First, I thanked God becoz I could see it with my own eyes..
Second, how much money was waste in just 2 hours?
Well, at least I have some photo and video to be seen.. :)

Happy New Year 2013..